Geng, setelah beberapa waktu lalu kita membahas tentang destinasi wisata religi di Banyumas, seperti Masjid Agung Nur Sulaiman, sekarang saatnya kita menjelajah destinasi wisata religi lainnya yakni Wisata Goa Maria Kaliori. Tempat wisata yang satu ini ramai dikunjungi oleh umat Katolik terutama pada bulan Desember untuk melakukan ziarah. Meskipun begitu, Gua Maria tetap terbuka untuk umum. Jadi, bagi kamu yang tidak beragama Katolik juga bisa menikmati keindahan dan kesejukan yang disuguhkan oleh tempat yang satu ini.
Berdasarkan catatan sejarah, Gua Maria Kaliori mulai dibangun pada Hari Penutupan Tahun Maria, yakni pada tahun 1988. Peletakkan batu utamanya dilakukan oleh Mgr PS Hardjasoemarta, MSc. Sekitar selang satu tahun, tepatnya pada 8 Desember 1989 Goa Maria Kaliori diresmikan oleh Dirjen Bimas Katolik Ign Imam Kusenowihardja dan diberkati oleh Mgr PS Hardjasoemarta, MSc.
Gua Maria Kaliori berjarak kurang lebih 20 km dari pusat kota Purwokerto, tepatnya berada di Jalan Gua Maria Kaliori, Kecamatan Kalibagor, Kaliori, Kec. Banyumas, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Sebagai tempat ziarah umat Katolik yang lengkap, Gua Maria memiliki fasilitas berupa Aula St. Yoseph, Taman Rosario Hidup, pemakaman Uskup dan Imam, pendopo bagi peziarah, jalan salib, ruang pengakuan dosa, Kapel Ratu Surga, gereja, toko souvenir Gua Maria, tempat parkir, WC umum, hingga pos penjagaan.
Bagi kamu yang tertarik datang ke Goa Maria Kaliori, cukup mudah menemukan lokasi tempat wisata religi yang satu ini, Kamu hanya perlu menelususi jalan raya Kaliori hingga menemukan papan bertulisakan Gua Maria Kaliori. Dari papan tersebut, sekitar 1,6 km kamu akan melewati jalanan yang lumayan sempit, di kanan dan kirinya berupa hutan jati, ladang ketela pohon dan tebu.
Selain itu, kamu juga akan melewati Panti Wreda Catur Nugraha dan sampai di sebuah pertigaan bertulisankan “Selamat Datang di Goa Maria Kaliori”, itulah gerbang masuk menuju ke Goa Maria. Di sebelah tulisan selamat datang terdapat pos jaga dan beberapa bangunan penting yakni Wisma OMI, Sekretariat, serta Rumah Retret Maria Immaculata yang mamapu menampung hingga 150 orang.
Dari gerbang masuk, jalanan agak menurun. Meskipun tidak diaspal, namun paving block yang tertata cukup rapih tidak akan mengganggu perjalanan kamu. Di tengah perjalanan, A akan menjumpai Gereja Ratu Surga Kaliori yang berada di kiri jalan.
Jalan yang terbentang dari gerbang masuk berujung pada bundaran kecil dengan pohon palem di tengahnya. Tidak jauh dari bundaran tersebut terdapat aula Aula St. Yoseph dan toko seouvenir. Di dekat toko souvenir kamu akan melihat sebuah area terbuka yang menarik karena di puncak undakannya terdapat replika Patung Pieta. Patung tersebut menggambarkan replikas tubuh Yesus di pelukan Bunda Maria setelah penyaliban.
Kamu bisa berhenti sejenak di titik tersebut untuk memebeli souveir atau duduk bangku beton di pelataran Patung Pieta untuk berziarah. FYI yak geng, semua patung-patung yang ada di Goa Maria Kaliori telah diberkati oleh Dubes Vatican Mgr Leopoldo Girelli pada tahun 2008 silam. Setelah puas, selanjutnya kamu akan menelusuri jalan berlapis semen selebar 2 meter menuju ke komplek Goa Maria Kaliore seluas 5,6 hektar. Perjalanan Kamu akan terasa sangat sejuk dan nyaman karena dinaungi oleh pepohonan rindang.
Setelah sampai di area utama kompleks Goa Maria Kaliori, kamu akan menemukan pelataran luas dimana terdapat patung-patung Maria dengan pakaian dan gestur tangan berbeda, dua diantaranya sedang menggendong Yesus kecil. Di sebelah kanan patung-patung tersebut, terdapat undakan yang merupakan gerbang masuk ke Taman Rosario. Di dalam taman terdapat dinding melingkar yang menggambarkan relief peristiwa gembira yang diambil dari Injil Lukas, kisah Peristiwa Sedih dari Injil Matius, dan Peristiwa Mulia dari Injil Yohanes.
Yang dimaksud Goa Maria sendiri yakni sebuah goa yang pada bibir masuknya dibangun beton lengkung dua lapis. Diantara kedua beton tersebut terdapat lukisan-lukisan kaca patri yang indah. Di dalam goa berdiri Patung Maria yang dibawahnya terdapat prasasti pemberkatan Patung Maria yang dilakukan oleh Paus Johannes Paulus PP II bertepatan dengan Misa Agung di Yogyakarta pada 10 Oktober 1989. Di bawah patung tersebut terdapat lantai yang terbuat dari marmer, para peziarah biasa duduk di lantai tersebut dengan takzim.
Suasana di sekitar goa yang rindang dan sejuk akan membuat kamu khusyuk dan betah berlama-lama berada di tempat wisata religi yang satu ini. Nah, bagi kamu yang ingin bermalam di tenda, kamu bisa mendirikan tenda di Camping Ground yang terletak tidak jauh dari lokasi Goa Maria. Gimana geng, tertarik untuk datang ke Goa Maria Kaliori? Cus, agendakan bersama keluarga, teman, sahabat, maupun orang-orang terkasih lainnya.