HTI kembali bikin geger. Kali ini bukan dari internal organisasinya, melainkan dari pemerintah Indonesia. Sehari sebelum sidang putusan kasus penodaan agama yang menjerat Ahok, pemerintah melalui Menkopolhukam menyatakan akan membubarkan HTI, Senin (8/5/2017). Sontak, hampir seluruh media tertuju pada sikap pemerintah tersebut. Berdampingan dengan berita kecewanya pendukung Ahok di hari berikutnya, berita pembubaran HTI menjadi trending topik hampir di seluruh pelosok negeri.

Namun, bukan Indonesia namanya jika tidak terjadi pro dan kontra. Rencana pemerintah ini dianggap oleh segelintir tokoh sebagai langkah yang prematur alias tanpa pengkajian yang mendalam. Namun sebagiannya berpendapat bahwa rencana tersebut memang tepat adanya. Dan dari sana pemerintah kembali menyatakan sikapnya. Pada jum’at (12/5/2017) Wiranto menyampaikan bahwa niat membubarkan Hizbut Tahrir Indonesia tentu bukan tanpa alasan dan dilakukan secara mendadak seperti celotehan-celotehan yang bersliweran. Pemerintah sudah jauh-jauh hari mengkajinya, dan bukan hanya HTI saja, melainkan seluruh ormas Islam dikaji pemerintah.

Lalu, sebenarnya apa motif pemerintah membubarkan? Melalui Menkopolhukam, Wiranto menyampaikan bahwa “memang betul dari pernyataan banyak pengamat, dari penjelasan penjelasan kepada publik, HTI ini memang organisasi kemasyarakatan, yang memang kegiatannya menyangkut dakwah. Namun pada kenyataannya apa yang dilakukan di lapangan, hasil pengamatan kita, maka gerakan dan dakwah yang disampaikan, tujuannya itu sudah masuk wilayah politik, yang mengancam kedaulatan politik negara”.

Jika kita cermati kutipan tersebut, penjelasannya memang masih sangat luas. Jadi, agar lebih memahami marilah sekarang kita masuk ke pembahasan yang lebih mengerucut terkait “mengancam kedaulatan politik negara melalui media dakwah HTI”.

Baca juga: 5 Obrolan yang Sering Dibicarakan Oleh Aktivis Kampus saat Nongkrong

HTI Ancam Kedaulatan Politik Indonesia

Cegah Khilafah di Indonesia, Bubarkan HTI

Sebagaimana kita ketahui, bahwa Indonesia sejak pertama kali merdeka sampai sekarang ini menganut ideologi pancasila. Dimana selalu memegang teguh kebhinekaan yang tunggal ika. Itu artinya Indonesia sadar bahwa bangsa ini adalah sebuah bangsa yang beragam masyarakatnya. Mulai dari sukunya, bahasanya, dan yang paling penting dalam kasus ini adalah AGAMANYA.

Maka disinilah kemudian Hizbut Tahrir Indonesia menjadi duri yang mengancam tercapainya tujuan bangsa ini, bangsa Indonesia.

Lalu dengan apa organisasi Islam ini mengancam kedaulatan Republik Indonesia? Jawabannya adalah dengan konsep khilafah yang dibawanya. Namun, tentang konsep khilafah ini seperti apa? tentu tidak akan dibahas disini karena akan terlalu panjang. Kamu bisa cari di berbagai literatur untuk lebih jelasnya.

Baca juga: Konsfirasi Sol Sepatu: Maaf, Mahasiswa Sehat?

Atas Nama Mahasiswa Indonesia Saya Mendukung HTI, Untuk Dibubarkan

Bubarkan HTI Sekarang Juga

Sebagai mahasiswa Indonesia tentu saya juga memiliki keprihatinan dengan ini. Sudah banyak korban yang jatuh akibat ulah HTI ini, dan sudah barang tentu ini merupakan bagian perjalanan konsep khilafah yang diusung oleh mereka. Bukan tidak mungkin, ke depannya mereka bisa saja menghabisi siapapun yang mereka anggap kafir. Dan, saya ulangi sekali lagi “yang mereka anggap kafir”. Seperti Tuhan saja, seenaknya mengkafirkan seseorang.

Jadi, marilah bersama-sama menjaga keutuhan negara ini dengan menegakkan kembali nilai-nilai Pancasila dan keBhinekaan yang tunggal ika. Marilah kita menutup mata dan telingan dari hasutan bahwa negara ini harus menjadi negara yang bersyariah. Negara ini memeang negara Islam terbesar di dunia. Namun keislaman Indonesia adalah keislaman yang sesuai nilainya.

Keislaman di Indonesia bukan islam yang membunuh orang-orang tidak bersalah. Keislaman di Indonesia adalah keIslaman yang mengajak mereka kepada kebaikan. Itulah Islam Nusantara. Islam Indonesia.

Dan, sekali lagi saya tegaskan sebagai mahasiswa Indonesia. Saya mendukun HTI sepenuhnya, untuk segera dibubarkan.

Baca juga: Inikah Gambaran Mahasiswa Indonesia? Kamu Termasuk gak?

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here